Jumat, 17 April 2009

ENDOMETRIOSIS/KISTA RAHIM


ENDOMETRIOSIS/KISTA RAHIM

Nyeri hebat pada saat haid???!!!!!!!

Belakangan ini istilah Endometriosis menjadi sangat populer. Penyakit yang hanya diderita kaum perempuan ini setiap tahunnya menunjukkan kenaikan jumlah kasus walaupun data pastinya belum dapat diketahui. Kaum perempuan tampaknya perlu mewaspadai penyakit yang seringkali ditandai dengan nyeri hebat pada saat haid ini.Pasalnya, selain dapat mengurangi potensi fertilitas atau kesuburan, penyakit ini seringkali sangat sulit terdeteksi.

Apakah Endometriosis itu ?
Endometriosis adalah jaringan yang semestinya terletak di dalam (endo) rahim (metrium) , bertumbuh di tempat lain seperti pada lapisan otot rahim, luar rahim, saluran telur, ovarium, usus, kulit, bahkan otak wanita tersebut. Jaringan yang terletak di luar tempat yang semestinya tersebut, tetap berfungsi dan berkembang sesuai fluktuasi hormonal dari siklus haid. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri yang hebat saat haid, dan jumlah darah menstruasi lebih dari biasanya.

Di luar siklus haid, jaringan ini dapat berubah menjadi jaringan parut, dimana bila letaknya adalah di saluran telur atau rahim, jaringan parut ini dapat menghambat proses pembuahan dan menyebabkan kemandulan (infertilitas) pada wanita tersebut. Penyebab Endometriosis yang pasti belum diketahui, walaupun sudah ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan penyebabnya. Faktor keturunan menjadi salah satu factor risiko terjadinya Endometriosis.

Kelainan ini diduga diturunkan secara genetis dan ditemukan enam kali lebih sering pada wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan dengan keluhan ini dibandingkan yang tidak. Endometriosis dapat terjadi kapan saja sepanjang usia reproduksi wanita dan menjadi masalah besar karena bisa mengakibatkan terjadinya infertilitas.

Penyebab
Penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan selama ini, yaitu :

* Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga perut melalui tuba
* Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium melekat dan berkembang
* Kelainan genetis
* Jaringan endometrium menyebar melalui sistem kelenjar getah bening dan aliran darah
* Faktor lingkungan, misalnya paparan terhadap dioxin

Endometriosis bisa menyebabkan INFERTILITAS karena berbagai keadaan berikut :

* Parameter Hormonal Dibandingkan dengan siklus normal, fase folikular penderita endometriosis lebih singkat, kadar estradiol lebih rendah, dan nilai puncak produksi LH (LH surge) berkurang. Folikel yang terbentuk pada saat LH surge cenderung berukuran lebih kecil.
* Luteinized Unruptured Follicle Syndrome (LUF) LUF adalah kegagalan pelepasan sel telur dari ovarium.
* Pengaruh Peritoneal Pada penderita endometriosis ditemukan peningkatan jumlah dan aktivitas cairan peritoneum dan makrofag peritoneum.
* Sistem Kekebalan Endometriosis mempengaruhi sistem kekebalan dan secara langsung bisa mengakibatkan infertilitas.
* Produksi Prostaglandin Prostaglandin diduga dihasilkan oleh sel-sel endometriosis muda, menyebabkan spasme atau
* kontraksi otot. Akibat pengaruh prostaglandin, tuba menjadi kaku dan tidak dapat mengambil sel telur yang dihasilkan ovarium serta terjadi penolakan perlekatan janin dalam rahim. Selain itu gerakan sperma juga berkurang sehingga mempengaruhi kemampuannya menembus sel telur.

Gejala
Endometriosis bisa timbul di berbagai tempat dan mempengaruhi gejala yang ditimbulkan. Tempat yang paling sering ditemukan adalah di belakang rahim, pada jaringan antara rektum dan vagina dan permukaan rektum. Tapi kadang-kadang ditemukan juga di tuba, ovarium, otot-otot pengikat rahim, kandung kencing dan dinding samping panggul.

Mengikuti siklus menstruasi, setiap bulan jaringan di luar rahim ini mengalami penebalan dan perdarahan. Perdarahan ini tidak mempunyai saluran keluar seperti darah menstruasi, tapi terkumpul dalam rongga panggul dan menimbulkan nyeri. Jaringan endometriosis dalam ovarium menyebabkan terbentuknya kista coklat. Akibat peradangan jaringan secara kronis, terbentuk jaringan parut dan perlengketan organ-organ reproduksi. Sel telur sendiri terjerat dalam jaringan parut yang tebal sehingga tidak dapat dilepaskan. Sepertiga penderita endometriosis tidak mempunyai gejala apapun selain infertilitas.

Penderita yang lain mengalami berbagai gejala dengan gejala utama nyeri. Terutama nyeri haid yang hebat dan/atau jumlah darah menstruasi yang melebihi jumlah normal. Beberapa keluhan lain seperti nyeri saat berhubungan seksual dengan pasangan, infertilitas, nyeri berkemih, diare, sulit BAB dan mual saat menstruasi membantu menegakkan diagnosis endometriosis.Beratnya endometriosis tidak berhubungan dengan derajat nyeri, bisa jadi endometriosis yang berat hanya menimbulkan nyeri ringan.

Gejala yang sering timbul :

* Nyeri, hebatnya nyeri ditentukan oleh lokasi endometriosis
o nyeri pada saat menstruasi
o nyeri selama dan sesudah hubungan intim
o nyeri ovulasi
o nyeri pada pemeriksaan dalam oleh dokter
* Perdarahan
o perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasi
o spotting sebelum menstruasi
o menstruasi yang tidak teratur
o darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi
* Keluhan buang air besar dan kecil
o nyeri pada saat buang air besar
o darah pada feces
o diare, konstipasi dan kolik
o nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecil

Diagnosa
Seorang wanita dengan gejala yang khas atau infertilitas yang tidak bisa dijelaskan biasanya diduga menderita endometriosis. Sebagai tambahan pemeriksaan laboratorium tertentu bisa membantu seperti kadar Ca - 125 dalam darah dan aktivitas endometrial aromatase. Tapi alat diagnosa yang paling dapat dipercaya adalah dengan laparoskopi, yang dilakukan dengan memasukkan alat laparoskop melalui sayatan kecil di bawah pusar. Dengan alat ini dokter dapat melihat organ-organ panggul, kista dan jaringan endometriosis secara langsung.

Umumnya, dokter Spesialis Kebidanan dan kandungan akan menganjurkan pasien dengan keluhan tersebut untuk melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Beberapa pemeriksaan lanjutan lain adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan laparoskopi digunakan untuk mengidentifikasi area lain yang terkena jaringan endometriosis, seperti nodul atau kista endometriosis. Penggunaan lain Laparoskopi adalah untuk memastikan jenis kista endometriosis, melakukan biopsy jaringan, dan untuk menyingkirkan keganasan.

Pengobatan

Endometriosis tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diatasi dengan beberapa pilihan terapi. Prinsip terapi Endometriosis adalah mengurangi keluhan nyeri pasien, mengecilkan atau memperlambat pertumbuhan jaringan abnormal, mempertahankan kesuburan (fertilitas) dan mencegah atau memperlambat rekurensi.
Beberapa pilihan pengobatan endometriosis adalah:

3. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat kista yang berukuran besar atau sudah mengganggu fungsi organ-organ dengan gangguan terhadap aktivitas penderita. Pada beberapa kasus berat, pengangkatan rahim, saluran telur dan ovarium penderita mungkin dilakukan.


Pengobatan yang diberikan tergantung pada gejala, rencana mempunyai anak, usia dan luasnya daerah yang terkena. Pengelolaan endometriosis dengan obat-obatan tidak menyembuhkan, endeometriosis akan kambuh setelah pengobatan dihentikan. Pada wanita dengan endometriosis ringan sampai berat, terutama dengan kasus infertilitas, maka diperlukan pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis dan mengembalikan fungsi reproduksi.

1. Pengobatan nyeri haid.

Beberapa pereda nyeri yang dijual bebas dapat dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan. Pada kasus-kasus endometriosis dengan kista yang berukuran besar, anti nyeri tidak dianjurkan karena hanya menutupi gejala dan tidak mengatasi penyebab.

2. Pengobatan Hormonal

Pengobatan hormonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi, sehingga jaringan endometriosis akan mengalami regresi dan mati.
Obat-obatan ini bersifat pseudo-pregnancy atau pseudo-menopause. Yang digunakan adalah :

* Derivat testosteron
o Danazol
o Gestrinone (Dimetriose)
* Progestogen
o Medroxyprogesterone (Provera)
o Norethisterone (Primolut)
o Dydrogesterone (Duphaston) ?
* GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormon) analog
o Leuprorelin (Prostap)
o Goserelin (Zoladex)
o Nafarelin (Synarel)
o Buserelin (Suprecur)
* Pil kontrasepsi kombinasi

Semua pengobatan hormonal ini melalui uji klinis terbukti mempunyai efektivitas yang kira-kira sama. Efek samping obat-obatan ini berbeda dari satu orang ke orang yang lain.

Efek Samping Pengobatan Hormonal

Progestogen
Perdarahan di antara menstruasi, mood yang berubah-ubah, depresi, vaginitis atropik

Danazol
Penambahan berat, jerawat, suara menjadi lebih berat, pertumbuhan rambut, aliran panas, kekeringan vagina, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara menstruasi, ukuran payudara mengecil, mood berubah-ubah, gangguan fungsi hati, gangguan metabolisme lemak, carpal tunnel syndrome.

GnRH analog
Aliran panas, kekeringan vagina, kehilangan kalsium dari tulang, mood berubah-ubah.

Pil Kontrasepsi
Pembengkakan perut, pembengkakan payudara, peningkatan kombinasi nafsu makan,pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan di antara menstruasi, trombosis vena dalam.

3. Pembedahan
Pembedahan bisa dilakukan secara laparoskopi atau laparatomi, tergantung luasnya invasi endometriosis. Pada penderita dengan endometriosis yang hebat pengobatan hormonal disertai dengan pembedahan. Seringkali sebelum pembedahan diberi pengobatan untuk mengurangi jumlah dan ukuran jaringan endometriosis. Pada saat pembedahan semua jaringan endometriosis yang terlihat dan dapat dijangkau harus dihilangkan, dengan sayatan atau pun pembakaran oleh sinar laser. Setelah pembedahan diberikan pengobatan hormon untuk mengurangi peradangan dan membersihkan jaringan endometriosis yang tersisa.

· Pembedahan Radikal
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping membersihkan jaringan endometriosisnya. Hal ini hanya dilakukan pada wanita dengan endometriosis hebat yang tidak mengalami perbaikan dengan pengobatan lain dan tidak lagi mengharapkan kehamilan. Setelah dilakukan pembedahan diberikan terapi pengganti estrogen, karena pengangkatan rahim dan ovarium menimbulkan akibat yang sama dengan menopause. Terapi pengganti ini diberikan 4-6 bulan setelah pembedahan agar semua jaringan endometriosis yang tersisa sudah habis dan tidak terbentuk kembali di bawah pengaruh estrogen.

Apakah endometriosis dapat menyebabkan kanker?
Endometriosis BUKAN kanker. Pada beberapa kasus, endometriosis dijumpai bersamaan dengan beberapa jenis tumor jinak dari otot dan kelenjar pada bagian tubuh lainnya, di luar organ reproduksi.

Apa yang harus saya lakukan setelah saya tahu bahwa saya menderita endometriosis?
Anda tidak perlu khawatir. Mayoritas kasus endometriosis dapat hidup normal. Ada beberapa pandangan yang menganjurkan penderita untuk segera menikah dan memiliki anak. Karena, dalam kondisi mengandung, wanita tersebut tidak akan menstruasi dan jaringan endometriosis akan mengecil dan tidak menimbulkan keluhan.

Boleh hamil setelah pengobatan???!!!
Mekanisme yang berupa gangguan ovulasi, perlengketan jaringan, sumbatan tuba, kehamilan ektopik dan sebab lain yang tidak diketahui bisa menghantarkan pasien dengan Endometriosis mengalami infertilitas. Namun anda tidak perlu khawatir karena dengan pembedahan dan terapi hormon, anda masih memiliki kemungkinan bisa hamil berkisar antara 40 - 70 % tergantung beratnya endometriosis. Hal yang bisa anda lakukan dalam mengupayakan kehamilan setelah pengobatan endometriosis adalah;

1. Istiqomah menunggu dengan usaha, bersabar dan berdo’a (baca Quantum Iklas “erbe sentanu”)
2. Induksi ovulasi dan inseminasi intra uterine
3. In vitro fertilization (Bayi tabung)

Sebaiknya rasa takut tidak menjadikan anda menghadapi masalah besar dikemudian hari. Memang sih tidak setiap RS dan klinik memiliki fasilitas pembedahan. Tetapi lebih maik mendeteksi sedini mngkin dari pada terlambat terlanjur menderita endometriosis kan? Pilih mana mencegah atau menderita???

6 komentar:

  1. TFS membantu banget infonya.Mohon ijin sy tampilkan lg dl MP ya.tks

    BalasHapus
  2. Tulisan yang sangat informatif dan lumayan komprehensive ... terima kasih ya ...

    BalasHapus
  3. Thanks...
    Byw saya memiliki kista endometriosis di kanan kiri indung telur. Terakhir pemeriksaan berukuran kurang lebih 4 cmn. sudah 6 bln saya tidak melakukan pemeriksaan. Terakhir dokter menyarankan untuk melakukan laparoskopi akan tetapi sampai saat ini saya belum berani melakukannya.

    Adakah saran lain??

    Apakah endometriosis mempengaruhi aktifitas sehari2 saya dan organ tubuh lainnya?

    Thank for the sharing

    BalasHapus
  4. Saya mengalami kista indometriosis dan sdh diambil,karena indung telur kanan kiri sdh menjadi kista,sehingga harus diangkat,disisakan indung telur kanan tp cm 1/3..dan sekarang salurannya rahim sempit sedangkan yang kanan sdh lengket.
    saya mohon petunjuk apa yang harus saya lakukan mengingat saya sdh 3 th menikah dan pengen sekali punya anak..
    terima kasih

    BalasHapus
  5. saya juga kena endometriosis dan udah 2 kali suntik yg pertama thn 2007 dan yg ke2 thn 2009. aku dah nikah 4 thn yg lalu sampai sekarang belum dikaruniai anak. aku pengin sekali punya momongan. gimana kita tahu saluran rahim ada pelengketan ato tidak? ADA YANG PUNYA SARAN?

    BalasHapus
  6. Salam kenal, untuk yang punya masalah rahim coba aja ke terapi keiroprektik, terapi melalui pembetulan tulang belakang insya Allah energi yang terhambat di ruas tulang belakang terkait ke uterus, terutama Lumbar ke 3 dan sacrum bisa lancar kembali dan tubuh sembuh dengan sendirinya dan pengobatan dengan herba atau terapi natural yang lainya bisa cepat sembuh
    http://terapibekamkeiroprektik.blogspot.com/p/penyakit-tulang-belakang.html

    BalasHapus