Rabu, 15 April 2009

CA. CERVIKS

KANKER LEHER RAHIM

Selama ini jika kita mendengar kata penyakit kanker, maka kita langsung miris. Beberapa orang bahkan berusaha menghindari pembahasan/diskusi tentang penyakit ini saking takutnya. Namun, suka tak suka terjadinya penyakit kanker ini makin meningkat saja seiring dengan bergesernya gaya hidup manusia, termasuk di dalamnya pola makan, pola hubungan seksual, serta maraknya bahan tambahan makanan, minuman maupun kosmetika yang ikut memicu kanker.

Ca cervix?
Kanker yang terjadi pada sel-sel di saluran leher rahim, dikenal sebagai Kanker servik. Walaupun di dunia kemampuan kanker ini sebagai pembunuh belum mengungguli kanker paru-paru, namun tetap menjadi perhatian dunia karena angka kejadian yang makin meningkat tajam. Di salah satu state di Australia, setidaknya dilaporkan ada 85 penderita kanker servik ini tiap tahun, dan 40 pasien tersebut meninggal. Sayangnya data di
Indonesia belum tersedia, padahal boleh jadi angka kejadiannya tidak sedikit. Kanker servik disebabkan oleh HPV, suatu virus yang memiliki doble stranded DNA yang kecil namun memiliki protein kapsid. Terakhir dilaporkan kapsid yang terpenting adalah jenis L1.

Sumber penularan utama (75%) adalah hubungan seksual. HPV menyerang mulai adanya kematangan seksual, mulai anak umur 9 tahun hingga lansia umur 70 tahun. Berarti begitu ada kontak seksual, sangat mungkin selama hidup seorang wanita masih berada dalam ancaman HPV.

Kanker Servik (Kanker Leher Rahim)

Pada awalnya kanker servik menduduki peringkat pertama dalam kasus kanker kebidanan dan kandungan, namun sejak ditemukannya pencegahan dan deteksi skrining awal, kini jumlah penderita kanker servik semakin menurun.

Tercatat sejumlah 500.000 kasus diseluruh dunia dengan tingkat kematian hingga 250.000

Penyebab kanker leher rahim
Penyebab dari terjadinya kelainan pada sel-sel leher rahim tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks tersebut :

1. HPV (Human Papilloma Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
2. Merokok
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun

Faktor resiko terjadinya servik kanker :

Memiliki hubungan seksual dengan lebih dari satu orang

Berhungan seksual di usia awal

Pernah atau baru terinfeksi HPV, kondiloma atau keduanya

Pengguna immunosuppressan, contohnya pada mereka dengan transplan ginjal

Riwayat merokok atau kecanduan terhadap zat-zat lain

Adanya displasia servikal, endometrium, vagina atau kanker vulva

Jika hasil patologi ditemukan Cervical Intra-epithelial Neoplasia (CIN), adalah sel servik yang berubah menjadi pre-kanker, dapat menjadi kanker jika tidak segera ditangani

Gejala
Pada kondisi prakanker, umumnya tidak ada gejala dan tak ada rasa nyeri. Kanker ini dapat dideteksi dengan menggunakan Pap Smear. Bila kanker ini sudah muncul, gejalanya dapat berupa :

* Terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk dan tidak sembuh-sembuh
* Adanya perdarahan tidak normal. Ini terjadi hanya bila setelah sel-sel leher rahim menjadi bersifat kanker dan menyerang jaringan-jaringan di sekitarnya
* pemberhentian darah lewat vagina
* Meningkatnya perdarahan selama menstruasi
* Terjadinya siklus diluar menstruasi dan setelah hubungan seks
* Nyeri selama berhubungan seks
* Kesulitan atau nyeri dalam perkemihan
* Terasa nyeri didaerah sekitar panggul
* Perdarahan pada masa pra atau paska menopause
* Bila kanker sudah mencapai stadium tiga ke atas, maka akan terjadi pembengkakan diberbagai anggota tubuh seperti betis, paha, tangan dan sebagainya

Penanganan kanker servik:

* Operasi Radikal : Mengangkat servik dan rahim sekaligus kelenjar limpa sekitarnya
* Operasi + kemoradiasi
* Kemoterapi - radiasi

Menurut hasil penelitian, pada penderita kanker servik ditemukan adanya latar belakang pernah terinfeksi Human Papiloma Virus (HPV).

Hingga hampir 80% penderita kanker servik adalah pernah terpapar virus HPV tipe 16, 18, 31 dan 45.

Khusus untuk HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker servik hampir pada 70% penderita, telah ditemukan vaksinasi pencegahannya yang dikenal dengan Gardasil®, diberikan suntikan selama 3 kali dalam kurun waktu 6 bulan. Perlu diingat bahwa vaksinasi ini tidak mencegah semua tipe kanker servik, tidak bisa untuk penanganan kanker servik dan atau luka vagina yang lain.

Skrining Kanker Servik:

Deteksi dini.

Hingga saat ini deteksi dini kanker akan sangat membantu keberhasilan terapi kanker. Termasuk pada kanker servik ini. Salah satu metode deteksi dini yang telah dipakai lebih dari 60 tahun adalah Pap smear test. Metode deteksi dengan mengambil apus servik ini diperkenalkan pertama kali oleh dr George Papanicolou di tahun 1943, oleh karena itu disebut Pap test sebagai singkatan dari nama penemunya ini. Metode ini cukup sensitive dan spesifik dibandingkan dengan metode lain seperti fluoresen, IR dan cervicograph.

Pap test sebaiknya dilakukan tiap 2 tahun sekali, kecuali dalam kasus khusus harus dilakukan lebih sering (missal pemakai IUD). Sejak seorang wanita telah aktif secara seksual, maka harus segera melakukan test ini. Dokter akan mengambil sel di servik dengan menggunakan speculum untuk membuka servik, dan spatula untuk mengambil apus servi. Sel kemudian ditempatkan di gelas obyek, untuk diperiksa secara mikroskopi. Beberapa kemungkinan dalam pap tes : unsatisfactory (maka harus dilakukan ulangan setelah 6 minggu), ditemukan infeksi/inflamasi, atau adanya atypia. Maka sebaiknya untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang memuaskan, harus dilakukan sekitar 1-2 minggu setelah menstruasi selesai. Pada saat pengambilan specimen, memang ada sedikit rasa tidak nyaman dan nyeri. Namun janganlah hal ini menjadikan ketakutan bagi kaum wanita, karena mengingat bergunanya tes ini demi kelangsungan hidup kita. Lebih nyaman bila dilakukan oleh dokter obsgyn wanita dan yang kiat telah mengenal baik.

Pencegahan

Tidak pada semua jenis kanker dapat dilakukan tindakan pencegahan yang berarti. Namun dalam kanker servik ini, adanya vaksinasi akan mampu menurunkan resiko terjadinya kanker ini 50%. Sejak tahun 1991 telah dilakukan penelitian sekitar 20 jenis vaksin untuk kanker servik ini. Salah satu yang sudah mulai lolos klinikal trial/uji klinik adalah Gardasil. Di beberapa Negara di Eropa vaksin ini dibuat oleh beberapa pabrik obat yang berbeda antara lain Glaxo. Namun pemakaian kondom tetap harus dikampanyekan sebagai salah satu upaya pencegahan juga., selain tentunya anjura untuk tidak berganti pasangan dalam hubungan seksual.

TIP

Oleh karena itu bila dalam keluarga masih ada gadis umur 9-26 tahun sebaiknya ikutkanlah dalam program vaksinasi Gardasil. Dan bagi wanita yang telah aktif secara seksual/menikah, segeralah dan rutinlah melakukan pap smear test, diikuti dengan tindakan mengurangi konsumsi atau kontak dengan bahan karsinogen

Cek hiegienis produk napkin yang Anda pakai!

Karena menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas! !!!

Di RSCM: 400 pasien kanker leher rahim baru setiap tahun. Di RSCM kematian akibat kanker serviks sekitar 66%. Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah.

Cara pengecekan :

1. Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti didalamnya.
2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut Anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air (karena kalo hieginis dan bersih,seharusnya air akan tetap jernih).
5. Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih (byclean).

Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah :

1. Keputihan
2. Gatal-gatal
3. Iritasi

dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar